Senin, 29 Agustus 2011

PANITIA MOPD & PERPEGAK SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO 2011/2012

heemmmzzz..... susahnya jadi panitia mopd dan perpegak, hrus ngotong2 speda d parkiran,,,  biasa-biasa seng parker gur sak enggon2.....!!!

Kamis, 25 Agustus 2011

Army Ranger Mogadishu

Army Ranger Mogadishu adalah game first person shooting (FPS) yang dibuat oleh Jar Head Games dan di terbitkan oleh Groove Games ini memang langka.Disini anda akan bermain sebagai komandan, anda dapat mengatur team anda. Sebagai komandan tentunya nyawa team adalah yang terpenting dan misi adalah yang kedua, oleh karena itu jaga team anda jangan sampai ada yang tewas, jika ada salah satu teman anda tewas, MISSION FAILED.

Game ini bercerita tentang pasukan khusus yang sangat terlatih dari US yang dikirim ke Somalia untuk memberantas teroris, nama misinya adalah TASK FORCE RANGER. Dalam game ini dimasukan unsur sejarah tentang peristiwa 3 Okotober 1993.
Anda tidak hanya mengontrol jalan saja, ada satu saat anda naik helikopter dan naik mobil jip yang dilengkapi senjata tentunya. Dalam beberapa misi anda harus menjaga sandera dan menjaga HQ (HeadQuarter/markas utama), Anda pun harus menangkap para pejabat penting, menyelamatkan sandera, dan menghancurkan fasilitas utama musuh.

Dalam misi pertama anda hanya dapat memilih senjata biasa, yaitu assault rifle. Tapi nanti pun anda akan mendapat senjata baru, yang bisa dipakai sesuai kebutuhan misi, tapi hanya 1 yang dapat dibawa. ada shotgun, machine gun dan sniper. Yang unik dari game ini adalah anda bisa berlatih menembak dulu di area latihan sebelum menjalankan misi.

Screenshoots :



System Requirement :
  • OS: Windows 98/ME/2000/XP
  • Processor: Pentium 3 @ 750 MHz
  • Memory: 128 MB (256 MB on Windows 2000/XP)
  • Hard Drive: 1 GB Free
  • Video Memory: 32 MB (Radeon 7200/nVidia GeForce 2) Intel Chipsets are NOT supported
  • Sound Card: DirectX Compatible
  • DirectX: 9.0
  • Keyboard & Mouse

bisa di download di link ini soobb:
http://www.mediafire.com/?saojujf88bee8 atau
http://gratisdownloadgame.blogspot.com/2011/07/free-download-game-army-ranger.html



GTA Tokyo Drift (San Andreas Mod)

Dah lama ni aku gak posting.......
kali ini aku ngeposting game lagi buat teman2 Blog.....
Game kali ini yg ku posting Adalh game yg paling seru....
tapi menurut aku sich......
hehehehe
dan pastinya menurut teman2 pasti seru banget jga....
sebelum di download liat dulu ni tampilan game nya...


semoga teman2 suka ama game nya ya.....
dan ini link downloadnya
http://www.mediafire.com/?daqhndc42dqj3
atau bisa juga kunjungi link download ini :
http://gratisdownloadgame.blogspot.com/2011/03/free-download-game-gta-tokyo-drift-san.html

dan kalo masih belum ngerti bleh tanya aja melalui komentar ya....
boleh tanya apa aja mau cra instalnya atau yg lain2...
oh ya hampir ketinggalan ni
nantik waktu diinstal dia mintak password
passwordnya andystonecold
tulisannya biasa aja nggak perlu dihitamin dan di besarin...
itu cman buat memperjelas aja...

semoga sukses ya.........

ATAU YANG MAU BELI GAME-GAME UKURAN BIGEST (game ukuran besar) BISA KUNJUNGI KE ALAMAT KIOS SAYA WAE DI :


jl,slogohimo-karang, utara balai desa slogohimo (VENUS COMSTAL)
CP : 085728586642

Rabu, 10 Agustus 2011

Pertanda Bahwa Anda Hidup di Tahun 2011

Pertanda Bahwa Anda Hidup di Tahun 2011


1. Anda secara tidak sengaja memasukkan PIN Anda pada microwave.

2. Anda tidak pernah bermain poker dengan kartu betulan dalam 1 tahun terakhir.

3. Anda memiliki daftar 15 nomor telepon untuk dapat menghubungi tiga anggota keluarga Anda.

4. Anda mengirimkan e-mail kepada orang yang bekerja di meja sebelah Anda.

5. Alasan Anda untuk tidak tetap berhubungan dengan teman dan keluarga adalah bahwa mereka tidak memiliki alamat e-mail.

6. Anda berhenti di depan rumah Anda dan menggunakan ponsel Anda untuk melihat apakah ada orang di dalam rumah untuk membantu Anda membawa belanjaan.

7. Setiap iklan di televisi memiliki situs web di bagian bawah layar.

8. Meninggalkan rumah tanpa ponsel Anda, merupakan penyebab panik dan Anda berbalik untuk mengambilnya kembali.

10. Anda bangun di pagi hari dan online sebelum mendapatkan kopi Anda.

11. Anda mulai memiringkan kepala Anda ke samping untuk tersenyum. :)

12. Anda membaca ini dan mengangguk dan tertawa.

13. Lebih buruk lagi, Anda tahu persis kepada siapa Anda akan meneruskan pesan ini.

14. Anda terlalu sibuk untuk memperhatikan tidak ada nomor #9 pada daftar ini.

15. Anda benar-benar mengecek kembali untuk memeriksa bahwa tidak ada #9 pada daftar ini.

MASA-MASA PERPEGAK 2011


Senin, 13 Juni 2011

Pelupa Berat...



Oke... Aku ngaku, aku ini punya kelemahan dalam mengingat umur, alamat, nama bahkan wajah orang. Baru saja aku berkenalan dengan seseorang, tiba-tiba aku bisa lupa siapa nama orang itu. Semua info itu memang masuk ke otakku, tapi hanya sebatas mengucapkan "hai" lalu dengan segera semua info itu pergi lagi. Jadi jangan ngambek kalau seandainya kamu chat denganku, lalu tiba-tiba aku bertanya berapa umurmu untuk yang kelima kalinya, atau bertanya di mana kamu tinggal untuk ketujuh kalinya, atau tiba-tiba aku bilang, "Wah di tempatmu kan makanan khasnya empek-empek," padahal udah lima kali kamu bilang kalau kamu bertempat tinggal di Semarang. Bukan karena kamu tidak penting sehingga mudah dilupakan, tapi karena aku adalah pelupa berat. Sampai-sampai aku lupa nama blog-ku, sehingga blog ini jarang di-up date (Lebay mode on).

Nah bagaimana kalau si pelupa ini bertemu dengan teman SMP-nya? Mari kuceritakan kisahku di weekend ini. Saat aku dan Mel jalan-jalan ke mall mencari kado ulang tahun salah seorang teman, sekonyong-konyong aku dikejutkan oleh seorang perempuan yang berlari kencang ke arahku dan serta merta memeluk tubuhku, mungkin lebih tepatnya menomprok tubuhku. Aku hampir limbung oleh tabrakan tubuhnya yang besar, untung saja aku ingat jurus-jurus Kung Fu yang diajarkan oleh kakek moyang, dengan kekuatan tenaga dalam, aku menghentak tubuhku hingga tidak terjatuh.

"Deniiiiiiiiiiiiiii, kangen gue." Perempuan itu mencium pipiku kiri dan kanan, kebayangkan gimana mukanya Mel, mirip banget kayak nenek-nenek yang ketelak sirih. "Makin montok aja lo!" Pempuan itu mencubit kedua pipiku, wajahku yang inoncent pasti makin terlihat imut saat itu.
"Busyeet!" Hanya kata itu yang terucap dari bibirku
"Deni, elo inget gue kan??? Waktu SMP gue duduk di depan bangku lo??? Awas lo ya kalau lupa. Inget kan lo?"

Jujur aku lupa, tapi melihat semangat dan kehebohan perempuan itu, aku jadi nggak tega kalau harus jujur, jadi terpaksa deh aku melakukan kebohongan. "Inget dong!"
"Hayo, siapa nama gue?" Nah loh, kalau sudah ditanya gini aku bakal keluar keringat dingin. Wajahnya seh masih aku ingat dikit-dikit, tapi untuk mengingat namanya bener-bener nggak ada penerawangan sama sekali deh. Hm... siapa yah namanya? Dian kali ya? Ah masa seh Dian? Hm... Tapi kata orang nama pertama yang muncul di otak, pasti nama itulah yang benar.

"Ya gue inget elo-lah" Aku menepuk-nepuk punggungnya, perempuan itu langsung nyengir lebar, "Gue inget dong sama elo Dian."
Perempuan itu melihat wajahku dan langsung meluncurkan protes, "Dian??? Gue bukan Dian, NGACO!"
Mel langsung melirikku, seolah dia ingin mengisyaratkan bahwa dia punya firasat buruk. Aku hanya tersenyum, mencoba menebak lagi.
"Mutia ya?"
"Bukan!"
"Ah pasti Betrix"
"Bukan"
"Chirstine"
"Ngaco"
"Ah... Catur kan?"
"Halah bukan"
"Nia ya?"
"Bukan"
"Amanda?"
"Bukan"
Mel cengo abis mendengar percakapan kami yang tidak jelas.
"Aduh siapa seh lo? Ayu? Nunging? Novi?"
"Bukan, bukan bukan."
"Nola? Nana? Selly?"
"Bukan semua"
"Asih? Amir? Joko? Parto? Memet? Jalangkung? Kuntilanak? Kolongwewe?"
"BUKAN... NGACO LO!!!"
"Iya, Jadi siapa dong?"
"Gue Anisa Den... Masa elo lupa."
Aku dan Mel menarik nafas lega. Seolah penderitaan telah berakhir.

"Ya ampuuuun... Iya iya... Gue inget sekarang. Elo Nisa, Nur Anisa..."
"Ngaco lagi lo Den, nama panjang gue bukan Nur Anisa. Ngaco lo!"
"Siapa dong? Khairunisa?"
"Bukan!"
"Anisawati?"
"Bukan."
"Anisa Triastuti?"
"Bukan."
"Anisa Soebandono?"
"Ngaco Lo, itu mah artis. Alyssa Seobandono kale!"
"Anisa Wibisono?"
"Bukan."
"Sapa dong? Anisa Bahar?"
"Bukan. Itu mah penyanyi dangdut."
"Anisa Winata?"
"Bukan!"
"Anisa Prancis? Anisa Monalisa?"
"BUKAN!!!"
"Anisa Arwarna?"
"Itu mah Tukul Den."
"Aduh... Siapa seh??? Anisa Sukmawati?"
"Bukan, bukan!"
"Anisa Pangastuti?"
"Halah."
"Oke.. oke gue nyerah, Anisa siapa seh???"
"Anisa Sulaiman..."

Lagi-lagi, Aku dan Mel menarik nafas lega...
"Oh Iya... Anisa Sulaiman... Elo yang duduk sama Ello kan yha?"
"Bukan..."

Mel yang sudah tidak kuat menangung penderitaan ini, segera mengginggalkan aku dan Anisa

"Sama Rully?"
"Bukan."
"Anto? Juki? Yudi?"
"Bukan, bukan bukan!"
"Ahmad? Subandi?."
"Udah.. udah udah Den. Gue dah cape. Yang duduk sama gue itu Adhi."
Aku menarik nafas lega, kali ini sendiri karena Mel sudah hilang entah kemana.

"Oh iya Adhi. Adhi yang nama panjangnya..."
"UDAH CUKUP DEN!!! Gue udah nggak kuat..."
"Huahahhahaha." Aku tidak mampu menahan tawa melihat Anisa yang kelelahannya seperti habis memandikan 5 ekor gajah dan memberi minum 10 ekor unta. Aku yakin Anisa bener-bener kapok dan nyembah nyembah sama Tuhan supaya tidak bertemu aku lagi.

Setelah mengakhiri percakapan panjangku dengan Anisa yang sebenernya isi percakapan itu didominasi oleh tebak menebak, aku mendapati Mel sudah duduk di kursi Mc Donald dengan satu cup McFlurry yang sudah hampir habis.
"Aku udah pesenin cocacola neh... Pasti kamu capek banget kan?"
"Ho oh, iya..."

Ulang Tahunmu Kali Ini...


Entah kalimat apa lagi yang harus aku tulis untuk mengungkapkan cintaku padamu. Kalau seluruh dedaunan menjadi kertas dan lautan menjadi tinta, maka pohon-pohon tak lagi berdaun dan lautan telah habis kering. Sebab tiap detik aku memetik dedaunan itu dan menuliskan puisi cinta untukmu.

Jadi aku bingung ingin menulis apa di hari ulang tahunmu ini. Bukankah ciuman yang kuhadiahkan di keningmu semalam lebih dari jutaan puitis? Dan bukankah bait-bait doa yang kita panjatkan semalam telah mengungkapkan semua rasa cintaku kepadamu. Jadi apa yang harus aku tulis lagi, akupun tak tahu. Maka, tanyakanlah tetang rasaku pada dedaunan yang melayang ditiup angin sambil mendendangkan puisi cinta yang aku tulis dipunggungnya. Dengarkanlah dendangnya sayang:


Aku suka matamu
karena mata itu selalu memandangku sebagai manusia sempurna


Aku suka telingamu
karena telinga itu tidak pernah lelah mendengar keluh kesahku


Aku suka bibirmu

karena bibir selalu mengeluarkan pujian yang t
idak gombal, kritikan yang membangun dan doa-doa yang tulus

Aku suka tanganmu

karena tangan itu selalu mengenggamku dalam suka duka, sehat sakit, tawa tangis, kaya miskin


Aku suka tubuhmu

karena tubuh itu selalu memelukku erat demi menghantarkan kekuatan


Aku suka kakimu

karena kaki itu selalu setia melan
gkah mendampingiku kemanapun aku pergi

Aku suka kamu...
seluru
hnya...
Aku tergila-gila padamu

Padamu seutuhnya...

Untuk lebah madu-ku tersayang

Kuhadiahkan kecupan di bibirmu

Kecupan yang lebih manis dari madu


Selamat U
lang Tahun sayang...


NB:
Sumpah dan suer say, setengah mati nyari kue yang berbentuk lebah sesuai dengan arti namamu dan berwarna pink sesuai dengan warna kesukaanmu... Huh! Demi cinta... Cinta oh cinta... Beginilah cinta... deritanya tiada akhir....

Anniversary tahun ini



Dari mana yha awalnya kenapa aku bisa jatuh cinta kepadamu??? Mungkin orang-orang yang pernah melihatmu akan bilang bahwa aku jatuh cinta kepadamu karena kamu cantik. Iya seh kamu emang cantik, dan cuma orang aneh yang bilang kamu nggak cantik. Sebagai perempuan, kecantikan kamu itu sempurna...

Tapi, kalau benar aku jatuh cinta padamu karena kamu cantik, mengapa aku butuh waktu hingga tiga tahun untuk meyakinkan diriku bahwa aku mencintaimu??? Bukankah cukup waktu 2 menit untuk cinta yang datang dari mata lalu turun ke hati? Kalau gitu berarti aku tidak jatuh cinta pada fisikmu.

Berawal dari hari itu, saat aku ditugaskan untuk membeli peralatan Sekolah Minggu, aku memilih kamu untuk menemaniku. Bukan, sekali lagi bukan karena kamu tercantik diantara teman-temanmu, tapi karena cuma kamu yang masih libur sekolah. Dan hari itu untuk pertama kalinya kita pergi berdua meski telah tiga tahun kita berteman. Mungkin... hari itulah aku jatuh cinta padamu... karena sejak hari itu aku tidak berhenti memikirkanmu, dan bukankah sejak hari itu juga kamu selalu merindukanku???

Memang semua berawal dari jauh sebelum hari itu, aku sudah mengagumi pribadimu yang sabar dan kau sudah jatuh cinta pada kharismaku, pada caraku membacakan puisi, tapi mungkin hari itu adalah moment dimana kita yakin tentang perasaan khusus yang kita miliki satu sama lain.

Mulai hari itu kan kita jadi sering membuat pertemuan-pertemuan. Kita mencari-cari alasan untuk bisa bertemu. Entah memintamu mengantarku membeli baju untuk papaku, atau menjemputmu di sekolah, atau menemanimu belajar, atau mengantarmu mencari tempat kuliah. Juga kamu yang terkadang pura-pura sakit supaya aku jenguk. Intinya kita sering bertemu, dan tidak ingin saling melepas.

Ah... masa PDKT memang masa yang paling indah. Aku jadi benar-benar ganjen. Berdandan habis-habisan. Aku selalu wangi dan motorku selalu bersih. Masa PDKT adalah masa pengorbanan gila-gilaan, kamu ingat??? bahkan aku rela membantu kakakmu mengupas berkilo-kilo kacang hingga tanganku keriput hanya agar bisa bersamamu. Duh say kalau nggak demi kamu aku nggak mau deh ngupasin kacang yang banyaknya naujubileh satu persatu. Atau kamu ingat, aku menempuh jarak puluhan kilo meter hanya untuk meminjam bukumu, semua aku lakukan hanya untuk berjumpa denganmu. Meski hanya sebentar, tapi aku rela melakukan semuanya, karena berjumpa denganmu adalah candu untukku. Halah!!!

Hingga malam itu, rasanya kita tidak bisa lagi membohongi perasaan dan bersembunyi dibawah moral dan etika. Kuberanikan diri, dua tahun lalu dalam ruang gelap tanpa setitikpun cahaya, kutanyakan padamu,
"Kamu cinta aku?"
"Iya"
kamu jawab malu-malu. Hatiku penuh dengan bunga, ada yang putih dan ada yang merah.
"Kalau gitu kita jadian yha???"
"Iya, ya udah jadian" kamu jawab dengan lebih malu-malu

Aha..... Sekarang sudah dua tahun... Nggak berasa yha??? Dua tahun bersamamu adalah dua tahun terbaik dalam hidupku. Meski badai dan cobaan datang, tapi ingin kukatakan hal yang bukan gombal bahwa aku bahagia berasamamu, lebih dari yang mereka tahu...

Hai Karyawan, Bertobatlah!!!

 Peringatan: Tulisan ini hanya boleh dibaca oleh para karyawan yang sering madol ke mall saat jam kerja.  Asal mula ceritanya begini temen-temen. Berhubung kerjaanku membutuhkan daya imajinasi dan konsentrasi yang tinggi, maka wajar toh kalau aku jalan-jalan ke mall pada saat jam kerja. Wajarkan??? Iyalah... Jawab iya aja yha, dari pada saat baca blog ini, laptop, or compi or HP kamu nyetrum gara-gara tersengat santet dariku. Horor kan???  Nah dari dulu kalau aku belum ada ide padahal cetakan sudah kena dateline, maka kebiasaanku adalah jalan-jalan ke mall supaya kali-kali aja nemu ide segar berhubung suasana mall kan juga segar tuh. Tadinya seh ke mall cuma mau cuci mata or liat-liat barang unik. Tapi lantaran barang-barang itu terlalu menggoda maka acara cuci mata berubah jadi acara shoping ala emak-emak. Gimana nggak, lah wong belanjaannya adalah ember, seprey, handuk, bantal, loyang kue, piring, sendok, gelas, bra, celana dalam, panci dan penggorengan. Dalam hal ini si mami jadi sayang setengah mati sama aku, secara walaupun tampang preman begini, aku suka banget "merabot", artinya membeli peralatan rumah tangga. Sampe-sampe satpam kantor sering banget ngeledekin kalau aku balik ke kantor bawa ember, kain pel dan sapu, "Mbak Deni, abis dipecat yha sama nyonya yha???" Aku langsung nyahut, "Siaulll, emang lo kira gue inem pelayan montok apa pak???"  Nah ibarat kata pepatah, sepandai-pandainya tupai loncat pasti bakal turun berok juga eh maskudnya bakal jatoh juga. Siang itu, saat aku lagi milih-milih kaos ipin upin (aku lagi nyari kostum ipin upin yang ukurannya 20 untuk dipake sendiri. Tapi kayaknya langka!!! Kalau ada, tolong kasih tahu yha beli dimana!!!), tiba-tiba aku kaget banget saat bertabrakan dengan seorang lelaki gemuk, berjenggot dan berkaca mata. Pasalnya yang bikin aku kaget bukan gemuk dan jenggotnya, tapi karena perasaanku mengatakan bahwa aku mengenal sosok lelaki itu. Alamak Si Jambul.  "GLEK, mampus gue!!!" Ucapku dalam hati. Yaeyalah gimana nggak panas dingin secara si Jambul adalah staff HRD yang jutek dan galak banget. Konon kabarnya, kata temanku si Tommy, si Jambul itu kena penyakit "MEVDY" Apaan tuh? Nggak tahu deh, yang jelas itu julukan yang diberikan si Tommy. Katanya, Mevdy artinya Menstruasi Every Day. Iya juga seh, secara itu cowok emang lebih galak dari pada emak-emak yang kehilangan baskom.  Udah terlanjur tabrakan gini mau nggak mau aku nyapa dia deh, "Jambul!!" "Loh Den, ngapain lo di sini???" "Gue mau... mau... hm.. refill tinta Bul." "Loh kok ada di toko baju?" "Ya kebetulan liat kaos ipin upin, sapa tahu ada yang cocok sama elo." "Siaul, ngeledek gue yha" Si Jambul berkacak pinggang, "Hm... Madol lo yha???" "Lah... Pan gue dah bilang refill tinta." "Refill tinta itu di area komputer lantai 4, bukan di toko baju lantai 2." Asem deh, sifat juteknya si Jambul udah kambuh. "Hayo lo. Madol lo yha Den???" "Yeeee.. kenapa seh lo nggak percaya? Nah elo sendiri ngapain di sini???" Kali ini Si Jambul yang kaget , "Ya gue kan... Ada urusan" "Urusan kantor??? Di toko baju??? Bah!!!" "Ssssttt. Suara lo tuh kenceng banget seh Den. Gini neh, anak gue mau ulang tahun. Jadi gue cari kado. Udah elo diam-diam aja, jangan cerita sama yang lain, gue juga nggak bakal bilang-bilang sama yang lain kalau lo madol" "Eh gue nggak madol yha, isi tinta!!!" "Sama aja!!! Intinya sekarang gue ngeliat lo di toko baju anak-anak. Kalau lo mau aman, yha lo juga harus jaga rahasia gue dong. Ok Den???" "Halah, Ya udahlah. Oke oke!!!" aku mengangkat kedua jempolku yang montok itu dan langsung ngacir. Iyalah ngapain lama-lama ketemu orang HRD di mall pada saat jam kerja. Bikin mati gaya aja.  Setelah ngacir meninggalkan si Jambul, aku langsung menuju toko bra untuk membeli beberapa bra buat Mel. Nggak sengaja aku melirik jam tangan. Busyeeettt!!! Ya Ampuuunnn!!! Huh!!! Rasanya pengen banget jedotin kepala ketembok!!! SIAUL KENAPA AKU JADI KETAKUTAN SAMA SI JAMBUL SEH??? SECARA INI KAN JAM 12.20, JAM MAKAN SIANG CHOY!!!. ITU TANDANYA AKU BISA BEBAS MAU JALAN KEMANA PUN, ASAL JAM 13.00 UDAH ADA DI KANTOR LAGI.  Nggak habis mikir kenapa aku jadi pake acara takut sama si Jambul seh tadi??? Lagian si Jambul juga kenapa jadi takut sama aku yha??? Ketahuan deh jangan-jangan selama ini dia juga sering madol. Ini neh akibat sering madol jam kerja, bawaanya jadi parno. Nggak bersalah malah jadi ngerasa salah. Kapok deh!!! Beneran kapok!!! Lain kali kalau lagi bete mending godain si Tommy aja ah.  So pesanku pada tulisan kali ini adalah: bekerjalah dengan baik. Jangan suka bolos! Jangan suka jalan-jalan pas jam kerja. Jadi karyawan teladan yang datang tidak terlambat, dan pulang tidak duluan. OCREEEE???  Oh iya, ending ceritanya gini temen-temen. Pukul 16.30 saat sedang absen pulang, aku ketemu si Jambul di tempat absen, dan dengan serempak kami langsung ngomong: "Tadi pas kita ketemu di mall itu, pas jam makan siang loh!!!" Dan... Saudara-saudara yang terkasih, untuk pertama kalinya dalam hidup ini, akhirnya aku bisa tertawa bareng si Jambul yang selama ini banyak ditakuti karyawan dengan julukan "Menstruation Every Day" Hebatkan aku??? Hai Karyawan, Bertobatlah!!!  Peringatan: Tulisan ini hanya boleh dibaca oleh para karyawan yang sering madol ke mall saat jam kerja.  Asal mula ceritanya begini temen-temen. Berhubung kerjaanku membutuhkan daya imajinasi dan konsentrasi yang tinggi, maka wajar toh kalau aku jalan-jalan ke mall pada saat jam kerja. Wajarkan??? Iyalah... Jawab iya aja yha, dari pada saat baca blog ini, laptop, or compi or HP kamu nyetrum gara-gara tersengat santet dariku. Horor kan???  Nah dari dulu kalau aku belum ada ide padahal cetakan sudah kena dateline, maka kebiasaanku adalah jalan-jalan ke mall supaya kali-kali aja nemu ide segar berhubung suasana mall kan juga segar tuh. Tadinya seh ke mall cuma mau cuci mata or liat-liat barang unik. Tapi lantaran barang-barang itu terlalu menggoda maka acara cuci mata berubah jadi acara shoping ala emak-emak. Gimana nggak, lah wong belanjaannya adalah ember, seprey, handuk, bantal, loyang kue, piring, sendok, gelas, bra, celana dalam, panci dan penggorengan. Dalam hal ini si mami jadi sayang setengah mati sama aku, secara walaupun tampang preman begini, aku suka banget "merabot", artinya membeli peralatan rumah tangga. Sampe-sampe satpam kantor sering banget ngeledekin kalau aku balik ke kantor bawa ember, kain pel dan sapu, "Mbak Deni, abis dipecat yha sama nyonya yha???" Aku langsung nyahut, "Siaulll, emang lo kira gue inem pelayan montok apa pak???"  Nah ibarat kata pepatah, sepandai-pandainya tupai loncat pasti bakal turun berok juga eh maskudnya bakal jatoh juga. Siang itu, saat aku lagi milih-milih kaos ipin upin (aku lagi nyari kostum ipin upin yang ukurannya 20 untuk dipake sendiri. Tapi kayaknya langka!!! Kalau ada, tolong kasih tahu yha beli dimana!!!), tiba-tiba aku kaget banget saat bertabrakan dengan seorang lelaki gemuk, berjenggot dan berkaca mata. Pasalnya yang bikin aku kaget bukan gemuk dan jenggotnya, tapi karena perasaanku mengatakan bahwa aku mengenal sosok lelaki itu. Alamak Si Jambul.  "GLEK, mampus gue!!!" Ucapku dalam hati. Yaeyalah gimana nggak panas dingin secara si Jambul adalah staff HRD yang jutek dan galak banget. Konon kabarnya, kata temanku si Tommy, si Jambul itu kena penyakit "MEVDY" Apaan tuh? Nggak tahu deh, yang jelas itu julukan yang diberikan si Tommy. Katanya, Mevdy artinya Menstruasi Every Day. Iya juga seh, secara itu cowok emang lebih galak dari pada emak-emak yang kehilangan baskom.  Udah terlanjur tabrakan gini mau nggak mau aku nyapa dia deh, "Jambul!!" "Loh Den, ngapain lo di sini???" "Gue mau... mau... hm.. refill tinta Bul." "Loh kok ada di toko baju?" "Ya kebetulan liat kaos ipin upin, sapa tahu ada yang cocok sama elo." "Siaul, ngeledek gue yha" Si Jambul berkacak pinggang, "Hm... Madol lo yha???" "Lah... Pan gue dah bilang refill tinta." "Refill tinta itu di area komputer lantai 4, bukan di toko baju lantai 2." Asem deh, sifat juteknya si Jambul udah kambuh. "Hayo lo. Madol lo yha Den???" "Yeeee.. kenapa seh lo nggak percaya? Nah elo sendiri ngapain di sini???" Kali ini Si Jambul yang kaget , "Ya gue kan... Ada urusan" "Urusan kantor??? Di toko baju??? Bah!!!" "Ssssttt. Suara lo tuh kenceng banget seh Den. Gini neh, anak gue mau ulang tahun. Jadi gue cari kado. Udah elo diam-diam aja, jangan cerita sama yang lain, gue juga nggak bakal bilang-bilang sama yang lain kalau lo madol" "Eh gue nggak madol yha, isi tinta!!!" "Sama aja!!! Intinya sekarang gue ngeliat lo di toko baju anak-anak. Kalau lo mau aman, yha lo juga harus jaga rahasia gue dong. Ok Den???" "Halah, Ya udahlah. Oke oke!!!" aku mengangkat kedua jempolku yang montok itu dan langsung ngacir. Iyalah ngapain lama-lama ketemu orang HRD di mall pada saat jam kerja. Bikin mati gaya aja.  Setelah ngacir meninggalkan si Jambul, aku langsung menuju toko bra untuk membeli beberapa bra buat Mel. Nggak sengaja aku melirik jam tangan. Busyeeettt!!! Ya Ampuuunnn!!! Huh!!! Rasanya pengen banget jedotin kepala ketembok!!! SIAUL KENAPA AKU JADI KETAKUTAN SAMA SI JAMBUL SEH??? SECARA INI KAN JAM 12.20, JAM MAKAN SIANG CHOY!!!. ITU TANDANYA AKU BISA BEBAS MAU JALAN KEMANA PUN, ASAL JAM 13.00 UDAH ADA DI KANTOR LAGI.  Nggak habis mikir kenapa aku jadi pake acara takut sama si Jambul seh tadi??? Lagian si Jambul juga kenapa jadi takut sama aku yha??? Ketahuan deh jangan-jangan selama ini dia juga sering madol. Ini neh akibat sering madol jam kerja, bawaanya jadi parno. Nggak bersalah malah jadi ngerasa salah. Kapok deh!!! Beneran kapok!!! Lain kali kalau lagi bete mending godain si Tommy aja ah.  So pesanku pada tulisan kali ini adalah: bekerjalah dengan baik. Jangan suka bolos! Jangan suka jalan-jalan pas jam kerja. Jadi karyawan teladan yang datang tidak terlambat, dan pulang tidak duluan. OCREEEE???  Oh iya, ending ceritanya gini temen-temen. Pukul 16.30 saat sedang absen pulang, aku ketemu si Jambul di tempat absen, dan dengan serempak kami langsung ngomong: "Tadi pas kita ketemu di mall itu, pas jam makan siang loh!!!" Dan... Saudara-saudara yang terkasih, untuk pertama kalinya dalam hidup ini, akhirnya aku bisa tertawa bareng si Jambul yang selama ini banyak ditakuti karyawan dengan julukan "Menstruation Every Day" Hebatkan aku???

Pelupa Berat...



Oke... Aku ngaku, aku ini punya kelemahan dalam mengingat umur, alamat, nama bahkan wajah orang. Baru saja aku berkenalan dengan seseorang, tiba-tiba aku bisa lupa siapa nama orang itu. Semua info itu memang masuk ke otakku, tapi hanya sebatas mengucapkan "hai" lalu dengan segera semua info itu pergi lagi. Jadi jangan ngambek kalau seandainya kamu chat denganku, lalu tiba-tiba aku bertanya berapa umurmu untuk yang kelima kalinya, atau bertanya di mana kamu tinggal untuk ketujuh kalinya, atau tiba-tiba aku bilang, "Wah di tempatmu kan makanan khasnya empek-empek," padahal udah lima kali kamu bilang kalau kamu bertempat tinggal di Semarang. Bukan karena kamu tidak penting sehingga mudah dilupakan, tapi karena aku adalah pelupa berat. Sampai-sampai aku lupa nama blog-ku, sehingga blog ini jarang di-up date (Lebay mode on).

Nah bagaimana kalau si pelupa ini bertemu dengan teman SMP-nya? Mari kuceritakan kisahku di weekend ini. Saat aku dan Mel jalan-jalan ke mall mencari kado ulang tahun salah seorang teman, sekonyong-konyong aku dikejutkan oleh seorang perempuan yang berlari kencang ke arahku dan serta merta memeluk tubuhku, mungkin lebih tepatnya menomprok tubuhku. Aku hampir limbung oleh tabrakan tubuhnya yang besar, untung saja aku ingat jurus-jurus Kung Fu yang diajarkan oleh kakek moyang, dengan kekuatan tenaga dalam, aku menghentak tubuhku hingga tidak terjatuh.

"Deniiiiiiiiiiiiiii, kangen gue." Perempuan itu mencium pipiku kiri dan kanan, kebayangkan gimana mukanya Mel, mirip banget kayak nenek-nenek yang ketelak sirih. "Makin montok aja lo!" Pempuan itu mencubit kedua pipiku, wajahku yang inoncent pasti makin terlihat imut saat itu.
"Busyeet!" Hanya kata itu yang terucap dari bibirku
"Deni, elo inget gue kan??? Waktu SMP gue duduk di depan bangku lo??? Awas lo ya kalau lupa. Inget kan lo?"

Jujur aku lupa, tapi melihat semangat dan kehebohan perempuan itu, aku jadi nggak tega kalau harus jujur, jadi terpaksa deh aku melakukan kebohongan. "Inget dong!"
"Hayo, siapa nama gue?" Nah loh, kalau sudah ditanya gini aku bakal keluar keringat dingin. Wajahnya seh masih aku ingat dikit-dikit, tapi untuk mengingat namanya bener-bener nggak ada penerawangan sama sekali deh. Hm... siapa yah namanya? Dian kali ya? Ah masa seh Dian? Hm... Tapi kata orang nama pertama yang muncul di otak, pasti nama itulah yang benar.

"Ya gue inget elo-lah" Aku menepuk-nepuk punggungnya, perempuan itu langsung nyengir lebar, "Gue inget dong sama elo Dian."
Perempuan itu melihat wajahku dan langsung meluncurkan protes, "Dian??? Gue bukan Dian, NGACO!"
Mel langsung melirikku, seolah dia ingin mengisyaratkan bahwa dia punya firasat buruk. Aku hanya tersenyum, mencoba menebak lagi.
"Mutia ya?"
"Bukan!"
"Ah pasti Betrix"
"Bukan"
"Chirstine"
"Ngaco"
"Ah... Catur kan?"
"Halah bukan"
"Nia ya?"
"Bukan"
"Amanda?"
"Bukan"
Mel cengo abis mendengar percakapan kami yang tidak jelas.
"Aduh siapa seh lo? Ayu? Nunging? Novi?"
"Bukan, bukan bukan."
"Nola? Nana? Selly?"
"Bukan semua"
"Asih? Amir? Joko? Parto? Memet? Jalangkung? Kuntilanak? Kolongwewe?"
"BUKAN... NGACO LO!!!"
"Iya, Jadi siapa dong?"
"Gue Anisa Den... Masa elo lupa."
Aku dan Mel menarik nafas lega. Seolah penderitaan telah berakhir.

"Ya ampuuuun... Iya iya... Gue inget sekarang. Elo Nisa, Nur Anisa..."
"Ngaco lagi lo Den, nama panjang gue bukan Nur Anisa. Ngaco lo!"
"Siapa dong? Khairunisa?"
"Bukan!"
"Anisawati?"
"Bukan."
"Anisa Triastuti?"
"Bukan."
"Anisa Soebandono?"
"Ngaco Lo, itu mah artis. Alyssa Seobandono kale!"
"Anisa Wibisono?"
"Bukan."
"Sapa dong? Anisa Bahar?"
"Bukan. Itu mah penyanyi dangdut."
"Anisa Winata?"
"Bukan!"
"Anisa Prancis? Anisa Monalisa?"
"BUKAN!!!"
"Anisa Arwarna?"
"Itu mah Tukul Den."
"Aduh... Siapa seh??? Anisa Sukmawati?"
"Bukan, bukan!"
"Anisa Pangastuti?"
"Halah."
"Oke.. oke gue nyerah, Anisa siapa seh???"
"Anisa Sulaiman..."

Lagi-lagi, Aku dan Mel menarik nafas lega...
"Oh Iya... Anisa Sulaiman... Elo yang duduk sama Ello kan yha?"
"Bukan..."

Mel yang sudah tidak kuat menangung penderitaan ini, segera mengginggalkan aku dan Anisa

"Sama Rully?"
"Bukan."
"Anto? Juki? Yudi?"
"Bukan, bukan bukan!"
"Ahmad? Subandi?."
"Udah.. udah udah Den. Gue dah cape. Yang duduk sama gue itu Adhi."
Aku menarik nafas lega, kali ini sendiri karena Mel sudah hilang entah kemana.

"Oh iya Adhi. Adhi yang nama panjangnya..."
"UDAH CUKUP DEN!!! Gue udah nggak kuat..."
"Huahahhahaha." Aku tidak mampu menahan tawa melihat Anisa yang kelelahannya seperti habis memandikan 5 ekor gajah dan memberi minum 10 ekor unta. Aku yakin Anisa bener-bener kapok dan nyembah nyembah sama Tuhan supaya tidak bertemu aku lagi.

Setelah mengakhiri percakapan panjangku dengan Anisa yang sebenernya isi percakapan itu didominasi oleh tebak menebak, aku mendapati Mel sudah duduk di kursi Mc Donald dengan satu cup McFlurry yang sudah hampir habis.
"Aku udah pesenin cocacola neh... Pasti kamu capek banget kan?"
"Ho oh, iya..."

Dilema Lampu Tidur





Beli nggak ya? Beli nggak nih? Beli nggak sih? Bingung banget. waktu pertama kali lihat lampu ini di mall, jujur aku dan Mel langsung mupeng secara ngaku nggak sih kalau model lampu ini lucu, artistik dan unik.

Nah, masalahnya, nggak mungkin kan kami pajang lampu tidur model beginian di kamar cewek. Kalau ada cowok masuk bisa-bisa mereka tersinggung.

So...

Dalam beberapa bulan ini, aku berpikir keras untuk mengambil keputusan ini. Keras sekali, sakin kerasnya aku sampai nggak sempat makan siang (tapi kalau makan pagi dan malam nambah sih), nggak sempat mandi (kalau ini sih emang hobby-ku hehehe), nggak sempat bersih-bersih ruman (loh emang pernah? Bukannya semua dikerjain Mel?), nggak sempat menghadiri rapat dewan direksi (serasa deh), nggak sempat menghadiri pernikahan Marcella Zalianty dan Ananda Mikola (kayak diundang aja!, nggak sempat menghadiri undangan pidato di Gedung Putih (Cuih!), bahkan yang paling menyakitkan adalah nggak sempat update blog, hikh hikh hikh (ampun dah!).

Setelah melewati fase disonansi kognitif yang menyita tenaga dan pikiran, akhirnya aku putuskan untuk...

BELI!!! Eng ing eng! (apa yang terjadi terjadilah)

Harganya Rp. 75.000,-

Silahkan nilai sendiri apakah lampu tidur ini memang membuat resah, memunculkan konflik batin dan mendatangkan disonansi kognitif.





Soal Symbol...












Beberapa hari yang lalu, saat hendak mengurus dokumen pribadi, aku terpaksa ngobrak-ngabrik lemari nyokap. Tiba-tiba aku menemukan sebuah dompet besar yang antik. Antik? Yaiyalah secara di dompet itu ada tulisan “Barang Berharga.” Kan aku jadi mendadak curiga kalau isi dompet ini adalah emas, surat tanah, or surat rumah. Hm… siapa tahu sebelum meninggal nyokap pernah beliin aku harta warisan tapi lupa bilang-bilang. Membayangkannya aku langsung cengar-cengir sendiri.

Butuh waktu lama dan tenaga besar untuk membuka dompet itu. Sumpah, setengah mati deh! Secara itu token pembuka dompet itu sudah karatan nggak jelas. Jadi ngebukanya aja bisa bikin tangan tetanus. Tapi demi masa depan, demi kesejahterahan, demi Indonesia, maka dengan segala upaya dan tenaga akhirnya. Ups! Dompet itu terbuka juga.

Dag

Dig

Dug

Deerrr. Terungkaplah isi dompet.

Astaga. Apaan nih? Kayak fosil pithecanthropus ereksi eh erectus, tapi kok kecil-kecil begini. Kuangkat tinggi-tinggi benda purbakala itu. Dan setelah melakukan penyelidikan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Akhirnya aku bisa memprokramirkan kemerdekaan Republik Indonesia, eh maksudnya aku sudah bisa memastikan benda antik apa gerangan. Ternyata benda dalam dompet itu adalah… TALI PUSAR… Ada dua, dan masing-masing bertuliskan namaku dan nama abangku.

GUBRAKKK!!! Nggak jadi kaya deh! Boro-boro ada yang mau bayarin nih tali pusat semilyar, diobral aja pada ogah. Kecuali, kalau tiba-tiba otakku sepintar Einstein yang bisa membuat penemuan produksi bahan bakar dengan menggunakan minyak jelanta bekas goreng ikan asin. Baru deh tuh pada rebutan untuk memiliki tali pusar si genius ini sebagai jimat. Gimana nggak pada rebutan, secara orang juga pada tahu soal kemampuan otakku yang pas-pasan.

Tapi… Lepas dari kecewa karena isi dompet itu bukan emas batangan atau surat tanah atau surat rumah, finally aku ngerasa senang juga. Untung aja isinya tali pusar, bukan Mas Yono sales panci presto yang kalau nawarin barang bisa memunculkan niat bunuh diriku dan untung aja isinya bukan surat utang keluarga yang perlu aku bayar. (jayus banget, kan? DeNi gitu loh!).

Biar bagaimanapun juga tali pusar itu telah menjadi saksi pengorbanan nyokap waktu melahirkan aku, dan juga telah menjadi saksi lahirnya orang keren dan imut ke muka bumi yang fana ini. Fiuh!

Jadi untuk menghargai penemuanku itu, aku punya ide untuk membuat plakat yang didalamnya ditaruh tali pusar milikku dan milik abangku. Kan jadi keren tuh kalau dipajang. So, besoknya aku langsung membawa kedua tali pusar itu ke tukang plakat dengan penjelasan:

“Tolong ya Bang. Tali pusar ini di masukin ke dalam plakat terus dibawahnya ditulis nama saya, terus tanggal lahir dan nama mama dan papa saya. Oh iya jangan lupa symbol jenis kelaminnya ya. Oke. Jangan salah ya Bang. Awas loh kalau salah,saya nggak akan ke Taman Safari lagi.”

Tukang bikin plakat langsung monyong. Seperti dapat elmu dadakan, tiba-tiba aku jadi bisa baca pikirannya:

“Apa hubungannya salah bikin plakat sama nggak mau ke Taman Safari? Kayaknya nih cewek sinting deh. Pantes aja hidungnya gede.”

Loh jangan gitu dong Mas tukang plakat? Apa hubungannya sinting sama hidung? Huh! Ini sebenernya yang sinting siapa sih? Aku jadi punya firasat buruk sama ini orang nih.

Tik, tik, tik, waktu berdetik… akhirnya seminggu berlalu. Si tukang plakat nelepon kalau plakatnya sudah jadi. Buru-buru aku datangin tuh toko. Dan pas lihat hasilnya… GUBRAK!!! Bener aja kan tuh firasat gue!

Ya ampun, itu symbol jenis kelamin kenapa jadi begitu modelnya ya?. Symbol untuk jenis kelamin perempuan kan mestinya tanda plusnya di bawah. Ini malah miring ke atas kayak symbol laki-laki. Maksudnya apa ya? Apa ini tuh tukang plakat bisa baca kalau aku… Kalau aku… Hihihihi…

Ah, bodo amat deh…

Kamis, 09 Juni 2011


TUGAS GEOGRAFI SEMESTER 2







Oleh :shokib mulato
Kelas : X.4
No abs : 28

















WORLD AGROFORESTRY CENTRE
Subekti Rahayu Rudy Harto Widodo Meine van Noordwijk Indra Suryadi Bruno Verbist
DI DAERAH ALIRAN SUNG

Subekti Rahayu, Rudy Harto Widodo, Meine van Noordwijk, Indra Suryadi dan Bruno Verbist
DI DAERAH ALIRAN SUNGAI
MONITORING AIR
Sitasi:
Rahayu S, Widodo RH, van Noordwijk M, Suryadi I dan Verbist B. 2009. Monitoring air
di daerah aliran sungai. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre - Southeast Asia
Regional Office. 104 p.
ISBN:
979-3198-45-3
“Mengutip sebagian isi buku ini diperbolehkan, dengan menyebutkan sumber dan
penerbitnya”
2009
World Agroforestry Centre
ICRAF Asia Tenggara
Jl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang,
Bogor 16115
PO Box 161, Bogor 16001
Indonesia
Tel: +62 251 8625415
Fax: +62 251 8625416
Email: icraf-indonesia@cgiar.org
www.worldagroforestry.org/sea
Foto cover:
Maria Arweström (atas) dan Andy Dedecker & Ans Mouton (bawah)
Disain dan tata letak:
Tikah Atikah, ICRAF SEA
KATA PENGANTAR 1
UCAPAN TERIMAKASIH 5
I. MEMAHAMI LANSKAP DAERAH ALIRAN SUNGAI
II. PENGUKURAN PARAMETER HIDROLOGI 25
III. PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI SECARA FISIK-KIMIA 37
IV. PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI SECARA BIOLOGI DENGAN
MAKROINVERTEBRATA 49
1. Apa yang perlu diperhatikan dalam menilai lanskap Daerah Aliran Sungai? 7
1.1. Terrain dan Geomorfologi 8
1.2. Pola pengaliran air dan penyimpanan air 9
1.3. Tanda ketidakstabilan lereng 18
1.4. Indikasi erosi dan sedimentasi 20
2.1. Debit sungai 25
2.1.1. Persiapan pengukuran debit 25
2.1.2. Pelaksanaan pengukuran debit 26
2.1.3. Monitoring debit 30
2.2. Menetapkan muatan sedimen di sungai 31
2.2.1. Pengambilan contoh sedimen melayang 32
2.2.2. Penetapan konsentrasi sedimen 34
3.1. Pendahuluan 37
3.2. Pengertian kualitas air 37
3.3. Pemantauan kualitas air secara fisik 38
3.3.1. Karakteristik peubah-peubah fisik 38
3.3.2. Prosedur pengukuran 39
3.4. Pemantauan kualitas air secara kimia 41
3.4.1. Karakteristik peubah-peubah kimia 42
3.4.2. Prosedur pengukuran 45
4.1. Pengertian pemantauan secara biologi (biomonitoring) 49
4.2. Mengapa Menggunakan Makroinvertebrata? 50
7
DAFTAR ISI
i
4.3. Prosedur Pengambilan Contoh 51
4.3.1. Persiapan pengambilan contoh 51
4.3.2. Pengambilan contoh 53
4.3.3. Pemisahan dan identifikasi contoh 57
4.4. Analisa data dan pendugaan kualitas air 59
4.4.1. BISEL Biotik Indeks (BBI) 59
4.4.2. Famili Biotik Indeks (FBI) 60
5.1. Mengapa indikator fungsi DAS diperlukan? 67
5.2. Fungsi Transmisi 70
5.2.1. Neraca air pada tingkat plot 70
5.3. Fungsi Penyangga 74
5.4. Fungsi pelepasan air secara bertahap 80
5.5. Fungsi mempertahankan kualitas air 81
5.6. Fungsi mempertahankan kondisi tanah yang baik 82
5.6.1. Pengukuran 85
5.6.2. Pemodelan degradasi fisik dan proses rehabilitasi 86
Prinsip dasar dalam pemulihan tanah terdegradasi: temuan baru 88
5.7. Indikator-indikator kuantitatif bagi fungsi hidrologi DAS 89
5.8. Pembahasan 90
V. INDIKATOR KUANTITATIF FUNGSI DAS 67
PUSTAKA 93
monitoring air di daerah aliran sungai
ii
KATA PENGANTAR
Indonesia memiliki jutaan hektar lahan kritis dan daerah aliran sungai (DAS)
yang terdegradasi, sehinga perlu dilakukan upaya perbaikan. Salah satu cara
untuk memperbaiki DAS terdegradasi adalah melalui kampanye penanaman
pohon. Selain itu, diperlukan pula upaya untuk memperbaiki kebijakan yang
berkaitan dengan tata guna dan pengelolaan lahan kritis dan DAS.
Berbagai surat kabar dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemerhati
lingkungan selalu menyoroti masalah perusakan hutan dan penebangan liar
setiap kali terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Hilangnya hutan
dianggap sebagai satu-satunya penyebab hilangnya fungsi hidrologi DAS dan
masyarakat yang tinggal di pegunungan seringkali dianggap sebagai
penyebab rusaknya lingkungan. Padahal, jika kita amati lebih seksama,
banyak daerah di Indonesia dan Asia Tenggara yang memiliki keindahan alam
luar biasa namun tetap memiliki fungsi DAS yang baik meskipun tidak lagi
mempunyai hutan alam yang luas. Terpeliharanya kondisi DAS terjadi
karena aliran sungai dikelola dengan baik, apalagi didukung oleh insititusi
sosial yang menjaga keseimbangan antara kepentingan umum maupun
individu. Masyarakat telah menyadari bahwa dengan menanam pohonpohon
bernilai ekonomi di sela-sela sistem pertanian berarti mereka telah
mempertahankan DAS karena pepohonan mampu menjaga kestabilan lereng
perbukitan dan menahan hilangnya tanah akibat erosi dan aliran air.
Berhasil tidaknya masyarakat dalam mengelola lanskap suatu DAS
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut yang saling berinteraksi:
jumlah penduduk (beserta ternak) dan bagaimana mereka saling
berinteraksi, termasuk interaksinya dengan pemerintah daerah.
Sebagai contoh, apakah mereka mempunyai aturan adat dan apakah
aturan adat tersebut masih mereka terapkan dalam kehidupan seharihari
sistem penggunaan lahan atau jenis tutupan lahan dapat berbentuk
hutan alam, hutan bekas tebangan, tanaman pangan, pohon bernilai
ekonomis, padang rumput dan pematang yang ditanami makanan
ternak, jalan dan jalan setapak serta perumahan
_
_
_
_
_
kondisi tanah, seperti tingkat kepadatan tanah, tingkat penutupan
tanah oleh lapisan seresah, organisme tanah dan perakaran
tumbuhan yang berperan dalam menjaga struktur tanah dari
pemadatan
topografi lahan dan geologi tanah yang berkaitan dengan kecuraman
lereng, bukti adanya pergerakan tanah, sejarah geologi, gempa bumi
dan gunung meletus, keseimbangan antara pembentukan tanah dan
erosi
iklim dan cuaca yang berkaitan dengan curah hujan dan pola musim,
siklus harian cahaya matahari dan intensitas hujan (hujan lebat,
gerimis), pola aliran sungai yang mengikuti pola bebatuan dan
perbukitan, ada tidaknya 'meandering' (pembetukan kelokan sungai)
yang menyebabkan sedimentasi tanah yang mungkin berasal dari
erosi dan tanah longsor, yang dianggap merusak di masa lalu, namun
akhirnya menjadi lahan yang subur.
Dalam memecahkan masalah pengelolaan lanskap harus ada kerja sama
secara terpadu antar berbagai disiplin ilmu seperti sosial politik, konservasi,
kehutanan, perencanaan wilayah, tanah, georgafi, geologi, hidrologi.
Masing-masing disiplin ilmu ini harus saling mengisi dan tidak dapat berdiri
sendiri. Kerjasama yang terpadu sangat diperlukan untuk memahami
kelebihan masing-masing displin ilmu, serta memahami pengetahuan dan
persepsi masyarakat dan pengambil kebijakan dalam memandang dan
menyikapi permasalahan dalam pengelolaan lanskap. Untuk itu komunikasi
yang terbuka antar pemangku kepentingan (peneliti/ilmuwan, masyarakat
dan pemerintah/pembuat kebijakan) perlu dijaga dan ditingkatkan.
Buku ini merupakan sumbangan kami dalam upaya meningkatkan komunikasi
antar pemangku kepentingan dalam upaya pengelolaan DAS. Buku ini berisi
pengalaman-pengalaman kami di ICRAF dalam mendiagnosa dan memantau
permasalahan dalam pengelolaan DAS. Topik utama yang diangkat dalam
buku ini adalah fungsi hidrologis DAS khususnya (i) interaksi antara lanskap
dengan curah hujan dan (ii) lanskap sebagai habitat bagi organisme air yang
berfungsi sebagai penunjuk kualitas air dan tingkat pencemaran. Hasil
pengamatan ini kami harapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para
pemangku kepentingan dalam berdiskusi dan bernegosiasi dalam upaya
mengelola DAS dengan baik sehingga menguntungkan semua pihak. Isu yang
berkaitan dengan pengelolaan DAS tidak hanya sekedar membebaskan X
juta hektar lahan kritis dengan menanam pohon. Namun, pengelolaan DAS
monitoring air di daerah aliran sungai
2
memiliki dimensi permasalahan yang berbeda-beda dan masing-masing
permasalahan membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda pula.
Fungsi DAS dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi ketersediaan (supply) yang
mencakup kuantitas aliran sungai (debit), waktu, kualitas aliran sungai, dan
sisi permintaan (demand) yang mencakup tersedianya air bersih, tidak
terjadinya bencana banjir, tanah longsor serta genangan lumpur (Gambar 1).
Sulitnya mendapatkan air bersih merupakan faktor penentu utama
kemiskinan dan buruknya kesehatan. Hal ini juga tertera dalam 'Tujuan
Pembangunan Milenium' (Millenium Development Goals). Masalah
persediaan air yang tidak mencukupi dan tidak tepat waktu bagi masyarakat
di daerah hilir dapat ditangani dengan dua pendekatan:
1) , biasanya diterapkan pada badan sungai di bagian
tengah DAS, antara lain dengan meningkatkan kecepatan aliran sungai
untuk mengurangi banjir di tempat-tempat yang rawan; membuat
waduk atau dam sebagai tempat penampungan air sementara;
membuat pipa atau penampung air (embung, menara air) untuk
mendistribusikan air minum dari sumber di hulu ke konsumen di hilir.
2) di hulu, dengan menetapkan kawasan
hutan lindung
Dua cara penanganan lain yang kami tambahkan pada tulisan ini adalah:
3) : kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
banyak kerusakan dialami oleh masyarakat akibat banjir karena
masyarakat tersebut 'tinggal pada tempat dan waktu yang salah'.
Upaya-upaya perencanaan tata ruang yang bertujuan untuk
menghindari atau menurunkan kerusakan di hilir perlu dilakukan
4) : pendekatan ini dapat
menjadi pelengkap berbagai peraturan yang ada yang bersifat
mengikat. Insentif berupa imbal jasa lingkungan sudah cukup dikenal
dan menjadi topik hangat di setiap dialog dan debat yang berkaitan
dengan pengelolaan sumber daya alam. Namun demikian masih
perlu diuji keberhasilannya dalam penerapan di lapangan.
Pendekatan teknis
Pendekatan tata guna lahan
Perencanaan tata ruang
Pembayaran dan imbal jasa lingkungan
3
monitoring air di daerah aliran sungai
Bab-bab di dalam buku ini memaparkan bagaimana petani dan
peneliti/ilmuwan dapat bersama-sama menilai 'titik lemah' suatu lanskap yang
berdampak besar terhadap situasi dan kondisi di daerah hilir sungai (Bab I),
bagaimana memantau sedimen dalam air sungai (II) dan sifat fisika dan kimia
air sungai (Bab III) serta bagaimana memanfaatkan organisma air untuk
menduga kualitas air sungai (Bab IV). Kami juga memberikan contoh
bagaimana mengukur dan memantau aliran air dengan menggunakan
beberapa indikator kuantitatif. Indikator ini dapat digunakan sebagai indeks
dalam menilai dan membandingkan pola hubungan aliran air sungai dengan
hujan yang terjadi saat ini, sebagai dasar untuk memantau perubahan fungsi
hidrologis pada skala sub-DAS.
Gambar 1. Hubungan imbal balik antara daerah hulu sebagai penyedia fungsi DAS dari segi kuantitas,
waktu dan kualitas aliran sungai dengan karakteristik lokasi/daerah baik yang bersifat permanen
(seperti geologi dan topografi) maupun tidak permanen seperti tipe tata guna lahan serta dampaknya
pada daerah hilir seperti pemakai air dan pemangku kepentingan lainnya (PIJL = Pembayaran/Imbal
Jasa Lingkungan)
monitoring air di daerah aliran sungai
4
PIEJSL
PReergautluartaionn
Spatial
planning
Perencanaan
spasial
‘Permanent’ site
characteristics Upland land use Karakteristik
‘Permanen’ lokasi
Penggunaan lahan
dataran tinggi
poverty
Watershed
functions
Downstream
water users &
stakeholders
Pengguna air di
daerah hilir & para
pemangku
kepentingan
Teknologi
sungai
kpeomvisekrintyan
Fungsi
DAS
Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Vlaamse Interuniversitaire Raad (VLIR-Project) dan Reward for
Upland Poor Environmental Services (RUPES) yang telah memberikan dana
sehingga buku ini dapat terbit.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Beria
Leimona selaku RUPES Project Coordinator, kepada Dr. Fahmuddin Agus
(Balai Besar Pengelolaan Sumber Daya Lahan), Dr. Kasdi Subagyono (Balai
Penelitian Tanaman Pangan) dan Dr. Agus Priyono (Departemen Konservasi
Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian
Bogor), Betha Lusiana sebagai 'reviewer' atas saran dan komentarnya,
kepada Susanto, Warto, Endri Subagyo dan Asep Nuranjani yang telah
banyak membantu kegiatan lapang pengambilan contoh macroinvertebrata
di Way Besai, Sumberjaya.
Tanpa sentuhan tangannya, buku ini tidak mungkin tampil cantik dan
menarik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Tikah
Atikah atas designya.
UCAPAN TERIMA KASIH

I. MEMAHAMI LANSKAP DAERAH
ALIRAN SUNGAI
1. Apa yang perlu diperhatikan dalam menilai lanskap Daerah
Aliran Sungai?
Lanskap adalah panorama suatu bidang di permukaan bumi yang merupakan
hasil dari proses-proses geomorfologi. Lanskap tersusun oleh komponen
berupa daratan, tanah dan penutup lahan. Salah satu contoh lanskap di
permukaan bumi adalah Daerah Aliran Sungai (DAS).
DAS adalah daerah tertentu yang bentuk dan sifat alaminya sedemikian rupa
sehingga merupakan suatu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai
yang melaluinya. Sungai dan anak-anak sungai tersebut berfungsi untuk
menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan
serta sumber air lainnya. Penyimpanan dan pengaliran air dihimpun dan
ditata berdasarkan hukum alam di sekelilingnya sesuai dengan keseimbangan
daerah tersebut. Proses tersebut dikenal sebagai siklus hidrologi (Gambar 1.1.)
Evaporasi kanopi
Transpirasi
Curahan tajuk
Aliran batang
Evaporasi
permukaan
Perkolasi
Aliran dasar
Aliran lateral
Air tanah
Air bumi
Aliran permukaan Infiltrasi
(run off, run on)
Hujan
Intersepsi
Gambar 1.1. Siklus hidrologi dalam lanskap
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Akhir-akhir ini, persoalan seperti erosi, sedimentasi, longsor dan banjir pada
DAS intensitasnya semakin meningkat. Persoalan-persoalan tersebut
merupakan bentuk respon negatif dari komponen-komponen DAS terhadap
kondisi curah hujan. Kuat atau lemahnya respon sangat dipengaruhi oleh
monitoring air di daerah aliran sungai
8
karakteristik DAS baik secara fisik, maupun sosial ekonomi serta budaya
masyarakatnya.
Karakteristik fisik DAS merupakan variabel dasar yang menentukan proses
hidrologi pada DAS, sedangkan karakteristik sosial ekonomi dan budaya
masyarakat adalah variabel yang mempengaruhi percepatan perubahan
kondisi hidrologi DAS. Oleh karena itu, pemahaman mengenai karakteristik
fisik DAS, dalam hal ini 'terrain' dan geomorfologi, pola pengaliran dan
penyimpanan air sementara pada DAS, dapat membantu mengidentifikasi
daerah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap terjadinya persoalan DAS,
serta perancangan teknik-teknik pengendalian yang sesuai dengan kondisi
setempat.
Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari formasi bentang lahan dan
susunannya, yang meliputi bentuk muka bumi sebagai suatu kenampakan
bentang alam pada satu cakupan yang luas (lanskap) sampai cakupan yang
lebih detail berupa bentuk lahan ('landform') dan pola topografinya
('terrain'). 'Landform' dan 'terrain' terbentuk dari proses struktural (lipatan,
patahan dan pengangkatan), proses pelapukan batuan induk (geologi), erosi,
pengendapan dan vulkanisme yang menghasilkan konfigurasi ragam bentuk
muka bumi berupa pegunungan, perbukitan dan dataran. Tingkat lebih
detail pengenalan unsur-unsur 'terrain' sangat diperlukan dalam mempelajari
karakteristik lanskap, khususnya karakteristik yang mempengaruhi besarnya
potensi limpasan permukaan, erosi, banjir dan tanah longsor. Unsur 'terrain'
seperti kemiringan lereng, panjang lereng, arah lereng, konfigurasi lereng
serta keseragaman lereng sangat penting untuk diidentifikasi.
1.1. Terrain dan Geomorfologi
1.1.1. Kemiringan lereng
Kemiringan lereng merupakan
ukuran kemiringan lahan relatif
terhadap bidang datar yang secara
umum dinyatakan dalam persen
atau derajat. Kemiringan lahan
sangat erat hubungannya dengan
besarnya erosi. Semakin besar
kemiringan lereng, peresapan air
hujan ke dalam tanah menjadi lebih
kecil sehingga limpasan permukaan
dan erosi menjadi lebih besar.
Tabel 1.1. Klasifikasi lereng
No Relief Lereng (%)
1 Datar 0-3
2 Berombak/landai 3-8
3 Bergelombang/agak miring 8-15
4 Berbukit/miring 15-30
5 Agak curam 30-45
6 Curam 45-65
7 Sangat curam >65
Sumber: Arsyad (2000)
1.1.2. Panjang lereng
1.1.3. Konfigurasi lereng
1.1.4. Keseragaman Lereng
1.1.5. Arah Lereng
1.2. Pola pengaliran dan penyimpanan air
Panjang lereng merupakan ukuran panjang suatu lahan mulai dari titik awal
kemiringan sampai suatu titik dimana air masuk ke dalam sungai atau titik
mulai berubahnya kemiringan. Semakin panjang suatu lereng makin besar
aliran permukaan yang mengalir menuju ke ujung lereng, sehingga
memperbesar peluang erosi. Besarnya erosi yang terjadi di ujung lereng lebih
besar daripada erosi yang terjadi di pangkal lereng. Hal ini akibat adanya
akumulasi aliran air yang semakin besar dan cepat di ujung lereng.
Lereng dapat berbentuk cembung atau cekung. Lereng berbentuk cembung
mudah mengalami erosi lembar sedangkan lereng berbentuk cekung akan
mudah mengalami erosi parit atau alur.
Lereng memiliki kemiringan tidak seragam, artinya pada tempat tertentu
kemiringannya curam dan diselingi dengan lereng-lereng datar. Pada kondisi
lereng yang tidak seragam, besarnya erosi lebih kecil bila dibandingkan
dengan lereng yang seragam.
Arah lereng adalah arah hadap lereng terhadap arah mata angin yang
ditunjukkan dengan utara (U), timur laut (TL), timur (T), tenggara (TG),
selatan (S), barat daya (BD), barat (B) dan barat laut (BL). Arah lereng sangat
menentukan tingkat penyinaran matahari dan curah hujan yang turun. Pada
lereng yang mendapatkan sinar matahari langsung dan lebih intensif
cenderung mengalami erosi lebih besar daripada lereng yang tidak
mendapatkan penyinaran matahari secara langsung. Pada umumnya curah
hujan terjadi di bagian lereng yang mendapatkan angin dan sebagian kecil
saja yang terjadi di bagian lereng belakang.
Pola pengaliran dan penyimpanan air dalam DAS sangat dipengaruhi oleh
karakteristik tanah, bahan induk (geologi), morfometri DAS dan penggunaan
lahan. Karakteristik ini menentukan banyaknya air hujan yang dialirkan atau
tertahan, kecepatan aliran, dan waktu tempuh air dari tempat terjauh sampai
dengan outlet (waktu konsentrasi) yang berpengaruh pada kejadian banjir,
baik banjir yang berbentuk genangan (inundasi) maupun banjir bandang
pada DAS tersebut.
9
monitoring air di daerah aliran sungai
1.2.1. Tanah
Tanah merupakan bahan hasil pelapukan batuan. Karakteristik tanah dan
sebaran jenisnya dalam DAS sangat menentukan besarnya infiltrasi limpasan
permukaan ('overland flow') dan aliran bawah permukaan ('subsurface
flow'). Karakteristik tanah yang penting untuk diketahui antara lain berat isi,
tekstur, kedalaman, dan pelapisan tanah (horison).
3 Berat isi tanah merupakan ukuran masa per volume tanah (gr/cm ), termasuk
di dalamnya volume pori-pori tanah. Berat isi tanah bersama dengan tekstur
dan bahan organik tanah menentukan besarnya infiltrasi. Semakin tinggi nilai
BI, tanah tersebut semakin padat yang berarti semakin sulit meneruskan air.
Berat isi tanah dapat dikategorikan sebagai berikut:
_Rendah: < 0.9
_Sedang: 0.9-1.1
_Tinggi: > 1.1
Tekstur merupakan perbandingan komposisi (%) butir-butir penyusun tanah
yang terdiri dari fraksi pasir (50μm - 2mm), debu (50 m - 2 m), dan liat (<
2μm). Semakin halus tekstur tanah, semakin tinggi kapasitas infiltrasinya.
Kelas tekstur tanah dikategorikan menjadi:
Persentase kandungan pasir, debu dan liat dari masing-masing kategori kelas
tekstur disajikan dalam segitiga tekstur (Gambar 1.2).
Kedalaman tanah atau solum (cm) merupakan ukuran ketebalan lapisan
tanah dari permukaan sampai atas lapisan bahan induk tanah. Pada profil
tanah solum tersebut mencakup horison A dan B. Ketebalan solum
mempengaruhi kapasitas penyimpanan air, yang secara umum dapat
dibedakan menjadi:
a. Berat isi tanah (BI)
b. Tekstur tanah
c. Kedalaman tanah
μ μ
_Sangat halus (sh): liat
_Halus (h): liat berpasir, liat, liat berdebu
_Agak halus (ah): lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung liat
berdebu
_Sedang (s): lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu,
debu
_Agak kasar (ak): lempung berpasir
_Kasar (k): pasir, pasir berlempung
monitoring air di daerah aliran sungai
10
Gambar 1.2. Segitiga tekstur _Sangat dangkal: <
20cm
_Dangkal: 20 - 50cm
_Sedang: 50 - 75cm
_Dalam: > 75 cm
Horizonisasi tanah
merupakan bentukan
lapisan tanah secara
vertikal. Horison tanah
berbeda dengan lapisan
tanah. Horison tanah
dinyatakan dengan simbol
A, B dan C, sedangkan
lapisan tanah dinyatakan
dengan simbol I, II, III dst.
d. Horison tanah
11
Bentukan tanah ini merupakan cerminan perkembangan tanah yang
dipengaruhi oleh kondisi iklim, topografi, bahan induk, vegetasi, organisme
dan waktu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melihat penampang
tanah adalah kedalaman horizon, baik pada horison atas maupun horison
bawah, keberadaan lapisan kedap air, dan permeabilitasnya. Pada jenis tanah
tertentu terdapat hambatan perkembangan yang ditandai dengan adanya
horison kedap air. Horison ini dapat menyebabkan proses infiltrasi
terhambat.
Tipe bahan induk secara umum akan mempengaruhi bentuk hidrograf aliran,
dimana DAS dengan jenis batuan yang kedap air seperti batu lempung
('shale') atau granit, akan menghasilkan hidrograf aliran dengan debit puncak
yang tinggi dan waktu konsetrasi yang relatif singkat. Sebaliknya DAS dengan
jenis batuan porus seperti batu kapur atau gamping akan menghasilkan
hidrograf aliran yang lebih landai dengan debit puncak yang rendah dan
waktu konsentrasi yang relatif lebih lama.
Vegetasi penutup lahan memegang peranan penting dalam proses intersepsi
hujan yang jatuh dan transpirasi air yang terabsorpsi oleh akar. Lahan dengan
penutupan yang baik memiliki kemampuan meredam energi kinetis hujan,
sehingga memperkecil terjadinya erosi percik ('splash erosion'), memperkecil
1.2.2. Bahan induk tanah (geologi)
1.2.3. Penutupan lahan
monitoring air di daerah aliran sungai
monitoring air di daerah aliran sungai
12
koefisien aliran sehingga mempertinggi kemungkinan penyerapan air hujan,
khususnya pada lahan dengan solum tebal ('sponge effect'). Beberapa kelas
penggunaan lahan yang perlu diidentifikasi dalam melakukan analisis masalah
hidrologi adalah:
_Persentase tanaman pertanian
_Persentase rumput dan padang penggembalaan
_Persentase hutan
_Persentase pemukiman dan jalan kedap air
_Persentase padang rumput dan pohon yang tersebar
_Persentase lahan kosong
_Persentase rawa dan waduk
Morfometri DAS merupakan ukuran kuantitatif karakteristik DAS yang terkait
dengan aspek geomorfologi suatu daerah. Karakteristik ini terkait dengan
proses pengatusan (drainase) air hujan yang jatuh di dalam DAS. Parameter
tersebut adalah luas DAS, bentuk DAS, jaringan sungai, kerapatan aliran, pola
aliran, dan gradien kecuraman sungai.
DAS merupakan tempat pengumpulan presipitasi ke suatu sistem sungai. Luas
daerah aliran dapat diperkirakan dengan mengukur daerah tersebut pada
peta topografi.
Bentuk DAS mempengaruhi waktu konsentrasi air hujan yang mengalir
menuju outlet. Semakin bulat bentuk DAS berarti semakin singkat waktu
konsentrasi yang diperlukan, sehingga semakin tinggi fluktuasi banjir yang
terjadi. Sebaliknya semakin lonjong bentuk DAS, waktu konsentrasi yang
diperlukan semakin lama sehingga fluktuasi banjir semakin rendah. Bentuk
DAS secara kuantitatif dapat diperkirakan dengan menggunakan nilai nisbah
memanjang ('elongation ratio'/Re) dan kebulatan ('circularity ratio'/Rc).
'Elongation ratio' dihitung dengan rumus sebagai berikut:
dimana:
1.2.4. Morfometri DAS
a. Luas DAS
b. Bentuk DAS
=
Lb
A1/ 2
Re 1.129
2 Re = Faktor bentuk; A = Luas DAS (km ); Lb = Panjang sungai utama (km)
‘Circularity ratio' dihitung dengan rumus sebagai berikut:
dimana:
Jaringan sungai dapat mempengaruhi besarnya debit aliran sungai yang
dialirkan oleh anak-anak sungainya. Parameter ini dapat diukur secara
kuantitatif dari nisbah percabangan yaitu perbandingan antara jumlah alur
sungai orde tertentu dengan orde sungai satu tingkat di atasnya. Nilai ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi nisbah percabangan berarti sungai
tersebut memiliki banyak anak-anak sungai dan fluktuasi debit yang terjadi
juga semakin besar.
Orde sungai adalah posisi percabangan alur sungai di dalam urutannya
terhadap induk sungai pada suatu DAS. Semakin banyak jumlah orde sungai,
semakin luas dan semakin panjang pula alur sungainya. Orde sungai dapat
ditetapkan dengan metode Horton, Strahler, Shreve, dan Scheidegger.
Namun pada umumnya metode Strahler lebih mudah untuk diterapkan
dibandingkan dengan metode yang lainnya. Berdasarkan metode Strahler,
alur sungai paling hulu yang tidak mempunyai cabang disebut dengan orde
pertama (orde 1), pertemuan antara orde pertama disebut orde kedua (orde
2), demikian seterusnya sampai pada sungai utama ditandai dengan nomor
orde yang paling besar (Gambar 1.3).
c. Jaringan sungai
2
4
P
Rc A
p
=
Rc= Faktor bentuk; A= Luas DAS ( km2 ); P= Keliling (perimeter) DAS (km)
13
Gambar 1.3. Penentuan orde sungai
dengan metode Strahler (1957)
(sumber:
www.fgmorph.com/fg_4_8.php)
monitoring air di daerah aliran sungai
Jumlah alur sungai suatu orde dapat ditentukan dari angka indeks